Meski sudah diperkenalkan sejak Agustus 2011, namun tablet Android dari raksasa elektronik Jepang, Sony baru masuk Indonesia akhir-akhir ini, dan memanfaatkan event Mega Bazaar Computer di Jakarta Convention Center, yang berlangsung sampai 4 Maret nanti. Nah, TeknoUp memanfaatkan hal ini untuk sedikit mencicipi tablet dengan Android Honeycomb ini.
Pertama dari desain. Tablet Sony S ini bisa dibilang desainnya sangat khas Sony, tidak seperti tablet lainnya yang berkesan mirip dengan Apple iPad. Itu sisi plusnya, namun sisi minusnya casing belakangnya sebagian plastik glossy yang tentunya licin, namun saya rasa hal itu tidak jadi masalah besar. Desainnya yang unik dan nyeleneh terutama diakibatkan bagian atas melengkung, makin ke bawah makin tipis yang membuat tablet ini mirip Ultrabook atau notebook.
Untuk layar, Sony S memakai layar jenis TruBlack sama dengan pada Sony P dan beresolusi 1280x800 piksel. Namun resolusinya tidak biasa, 9,4 inci, lebih kecil daripada iPad (9,7 inci) dan Galaxy Tab 10.1. Meski begitu kualitas layar yang digunakan dapat bersaing dengan kedua pesaing utamanya itu, malah untuk tingkat kontras menurut saya lebih bagus dari kedua tablet tersebut. Apalagi saat Anda menggunakan Tablet S untuk menonton video.
Ditenagai oleh prosesor Nvidia Tegra 2, performa Tablet S cukup bagus, meskipun masih ada ciri khas Honeycomb seperti lag di homescreen, meskipun hanya sesekali tapi terkadang terasa mengganggu. Untuk antar muka, kustomisasi Sony cukup bagus dan unik, terlebih di bagian galeri, musik dan videonya.
Sayangnya untuk ukuran tablet yang tidak ada jaringan 3G (hanya mengandalkan WiFi) harga Tablet S relatif mahal, yakni Rp. 4999.000 untuk 16GB dan Rp. 5599.000 untuk 32GB, meski begitu selama bazaar Anda mendapatkan bonus sebuah modem 3G yang bisa bertindak sebagai router WiFi.
Spesifikasi Sony S :
Pertama dari desain. Tablet Sony S ini bisa dibilang desainnya sangat khas Sony, tidak seperti tablet lainnya yang berkesan mirip dengan Apple iPad. Itu sisi plusnya, namun sisi minusnya casing belakangnya sebagian plastik glossy yang tentunya licin, namun saya rasa hal itu tidak jadi masalah besar. Desainnya yang unik dan nyeleneh terutama diakibatkan bagian atas melengkung, makin ke bawah makin tipis yang membuat tablet ini mirip Ultrabook atau notebook.
Untuk layar, Sony S memakai layar jenis TruBlack sama dengan pada Sony P dan beresolusi 1280x800 piksel. Namun resolusinya tidak biasa, 9,4 inci, lebih kecil daripada iPad (9,7 inci) dan Galaxy Tab 10.1. Meski begitu kualitas layar yang digunakan dapat bersaing dengan kedua pesaing utamanya itu, malah untuk tingkat kontras menurut saya lebih bagus dari kedua tablet tersebut. Apalagi saat Anda menggunakan Tablet S untuk menonton video.
Ditenagai oleh prosesor Nvidia Tegra 2, performa Tablet S cukup bagus, meskipun masih ada ciri khas Honeycomb seperti lag di homescreen, meskipun hanya sesekali tapi terkadang terasa mengganggu. Untuk antar muka, kustomisasi Sony cukup bagus dan unik, terlebih di bagian galeri, musik dan videonya.
Sayangnya untuk ukuran tablet yang tidak ada jaringan 3G (hanya mengandalkan WiFi) harga Tablet S relatif mahal, yakni Rp. 4999.000 untuk 16GB dan Rp. 5599.000 untuk 32GB, meski begitu selama bazaar Anda mendapatkan bonus sebuah modem 3G yang bisa bertindak sebagai router WiFi.
Spesifikasi Sony S :
- layar 9,4'' 1280x800 TruBlack display
- prosesor Nvidia Tegra 2 1GHz
- kamera belakang 5 megapiksel + sensor ExmorR, kamera epan VGA
- memori 16GB dan 32GB, RAM 1GB, memori eksternal mendukung full SD slot hanya untuk pertukaran data
- batere Li-Ion 5.000 mAh
0 komentar:
Posting Komentar